» » Memaafkan Lebih Utama

Memaafkan Lebih Utama

Penulis By on September 8, 2014 | No comments

Dalam kehidupan bermasyarakat, disengaja atau tidak setiap diri kita banyak berbuat salah. Dan dalam menjalani hidup ini kita juga mungkin pernah mengalami disakiti, entah itu disakiti secara lahir maupun batin, entah difitnah ataupun dianiaya secara fisik, terlepas benar atau tidaknya posisi kita saat itu, yang pasti yang namanya disakiti ya pastilah kita merasa sakit hati. Nah, jika seseorang yang bersalah kepada orang lain pastilah ingin agar kesalahannya dimaafkan. Begitu juga jika seseorang menzhalimi diri kita maka Islam mengajarkan untuk senantiasa memaafkan dan ini merupakan sikap yang mulia.


Makna memafkan adalah engkau mempunyai hak untuk membalas terhadap orang lain yang menzhalimi dirimu tetapi engkau melepaskan (hakmu itu), tidak menuntut qishash atau denda kepadanya (Minhajul Qashidin, Imam Ibnu Qudamah).

Orang bijak berkata implementasi dari memaafkan itu adalah anda senantiasa, terus menerus mengkosongkan hati anda dari semua kesalahan orang lain kepada anda. Ini sebenarnya mudah dilakukan jika anda menyadari dan juga sangat mengharapkan maaf dan ridhonya.

Imam Raghib Ashbahani berkata “Suka memaafkan adalah bagian dari sikap santun. Orang yang santun adalah ketika dizhalimi dia bersikap santun dan ketika dia mampu membalasnya dia malah memafkan”.

Sungguh tidak ada yang meragukan bahwa jika seseorang suka memaafkan akan mudah dimaafkan, suka menolong akan ditolong, suka menyayangi akan disayangi dan suka memberi akan diberi. Bukankah dalam kehidupan sehari-hari, keadaan ini sangat lumrah dan sering kita saksikan.

Salah satu contoh misalnya di dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita saksikan dan kita jumpai ketika ada seseorang yang yang biasa memudahkan urusan orang lain maka selalu saja ada kemudahan dan jalan keluar baginya jika suatu waktu dia mendapatkan kesulitan atau menghadapi suatu masalah yang berat. Allah SWT berfirman “Jika kamu berbuat kebaikan maka (berarti) kamu berbuat kebaikan bagi dirimu sendiri”. (Q.S. Al Israa’ [17] : 7).

Demikianlah postingan yang sangat singkat ini semoga kita dapat mengambil hikmah dan manfaat dari tulisan di atas yang kemudian mengimplementasikannya pada diri kita agar senantiasa menjadi orang yang mudah memaafkan. 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya