Yang saya hormati Bapak Ibu guru dan teman-teman yang saya cintai.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
atas karunia dan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua sehingga
kita dapat berkumpul disini dalam satu wadah lembaga pendidikan yang
kita cintai ini. Selanjutnya terimakasih saya ucapkan atas tempat dan
waktu yang diberikan kepada saya untuk membawakan pidato singkat tentang
pentingnya pendidikan untuk membangun generasi muda yang berkarakter
dan harapan saya semoga apa yang saya sampaikan dari pidato singkat ini
dapat memberikan manfaat baik bagi saya pribadi, teman-teman dan semua
yang hadir di sini.
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia kita tidak pernah lepas dari seorang figur yang familiar dalam dunia pendidikan dimana 125 tahun yang lalu tepatnya 2 Mei 1889 seorang putra dilahirkan, dialah salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini. Dia kita kenal sebagai pelopor pendidikan dan sebagai bapak pendidikan dan juga merupakan salah satu tokoh perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Ki Hadjar Dewantara begitulah beliau kita panggil, beliau adalah figur dan seorang tokoh panutan yang memperjuangkan hak-hak kita untuk dapat menikmati dan mengenyam pendidikan yang pada masa itu hanya dapat dinikmati oleh para bangsawan dan kaum priyai.
Semangat dan kegigihan beliau sudah sepantasnya menjadi teladan bagi
kita semua dalam menuntut ilmu terlebih lagi kita saat ini hidup di alam
kemerdekaan tanpa intimidasi dan diskriminasi. Kita adalah sebagai
generasi penerus bangsa yang hidup ditengah-tengah persaingan global
baik itu dibidang ekonomi, teknologi dan informasi, juga dalam
persenjataan dan pertahanan. Kita hidup dalam kemajemukan baik suku,
budaya, ras dan agama yang mana semua itu menjadikan kita sebagai bangsa
yang besar namun disisi lain kesemuanya itu dapat menjadi bumerang bagi
kita sendiri jika kita masih hidup dalam dunia kebodohan. Tentu kita
tidak ingin seperti dulu yang mudah dipecah belah oleh negara luar
dengan isu-isu sara,ras dan agama.
Bapak dan Ibu guru staf pengajar dan rekan-rekan siswa siswi yang saya hormati...
Menyikapi apa yang saya sampaikan di atas, sudah saatnya kita sadar
bahwa pendidikan adalah faktor terpenting agar kita mampu bersaing
dengan negara-negara maju seperti Amerika, Cina, Jepang, Inggris,
Francis dan negara-negara barat maupun negara-negara eropa lainnya.
Sudah saatnya bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri dalam segala aspek
baik itu ekonomi, politik, budaya, teknologi dan aspek-aspek lainnya dan
kesemuanya itu tidak mungkin dapat terwujud tanpa didukung dengan
sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, disiplin dan memiliki
kepribadian yang berkarakter.
Sudahkah kita memiliki kemampuan untuk bersaing dengan negara-negara maju dan sudahkah kita menjadi bangsa yang mandiri? Harus kita akui, kita masih jauh dari semua yang di cita-citakan para pejuang yang mendahului kita. Bahkan sangat miris kita juga harus mengakui bahwa masih banyak di luar sana orang-orang yang tidak mampu mengenyam pendidikan hanya karena faktor ekonomi dan sebagian lainnya hanya sampai tingkat dasar karena rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Mereka lebih memilih bekerja keras sejak usia dini untuk mendapatkan penghidupan ketimbang duduk di bangku sekolah yang mereka anggap hanya menambah beban hidup dan membuang-buang waktu.
Lemahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan terbatasnya ekonomi menjadi dua penyebab terbesar para orang tua enggan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Tentu ini menjadi tugas kita semua sebagai elemen bangsa agar semua permasalahan tersebut dapat terselesaikan.
Mencetak generasi muda yang cerdas dan berkarakter dapat tercipta dengan
adanya dukungan dari semua elemen. Pemerintah hendaknya memberikan
kemudahan dan meringankan bagi mereka yang tidak mampu secara ekonomi
baik itu dengan program-program sekolah gratis maupun tunjangan beasiswa
lainnya. dan untuk lembaga-lembaga pendidikan hendaknya terus menggali
dan menerapkan sistem pendidikan yang bermutu dan untuk para orang tua
hendaknya menjadi motivator bagi anak-anak mereka untuk semangat menimba
ilmu dan terakhir kita sebagai pelajar hendaknya konsisten dan
bersungguh-sungguh dalam belajar dan menempuh pendidikan sampai ke
jenjang tertinggi.
Dengan adanya dukungan dari semua komponen dan mensinergikan semua elemen dalam satu pemikiran dan cita-cita untuk memajukan pendidikan, bukan sesuatu yang mustahil negara ini akan mampu menjadi negara yang besar, maju, dan disegani oleh negara lain terlebih lagi Indonesia pada hakikatnya adalah negara yang kaya akan sumberdaya alamnya dan jika dikelola dengan sumberdaya manusia yang cerdas dan berkualitas tentu sangat mudah untuk menjadi negara yang mandiri dalam bidang ekonomi.
Sudahkah kita memiliki kemampuan untuk bersaing dengan negara-negara maju dan sudahkah kita menjadi bangsa yang mandiri? Harus kita akui, kita masih jauh dari semua yang di cita-citakan para pejuang yang mendahului kita. Bahkan sangat miris kita juga harus mengakui bahwa masih banyak di luar sana orang-orang yang tidak mampu mengenyam pendidikan hanya karena faktor ekonomi dan sebagian lainnya hanya sampai tingkat dasar karena rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Mereka lebih memilih bekerja keras sejak usia dini untuk mendapatkan penghidupan ketimbang duduk di bangku sekolah yang mereka anggap hanya menambah beban hidup dan membuang-buang waktu.
Lemahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan terbatasnya ekonomi menjadi dua penyebab terbesar para orang tua enggan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Tentu ini menjadi tugas kita semua sebagai elemen bangsa agar semua permasalahan tersebut dapat terselesaikan.
Dengan adanya dukungan dari semua komponen dan mensinergikan semua elemen dalam satu pemikiran dan cita-cita untuk memajukan pendidikan, bukan sesuatu yang mustahil negara ini akan mampu menjadi negara yang besar, maju, dan disegani oleh negara lain terlebih lagi Indonesia pada hakikatnya adalah negara yang kaya akan sumberdaya alamnya dan jika dikelola dengan sumberdaya manusia yang cerdas dan berkualitas tentu sangat mudah untuk menjadi negara yang mandiri dalam bidang ekonomi.
Sebelum saya akhiri pidato tentang pendidikan ini, kembali saya tekankan
baik itu untuk diri saya pribadi dan teman-teman semuanya, bahwa
pendidikan tidak mengenal usia, status sosial, dan tidak dibatasi oleh
ruang lingkup sosial dan tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Demikian yang dapat saya sampaikan dari pidato pendidikan pada kesempatan ini dan apabila ada tutur-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf atas segala kekurangan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.